Pekerjaan hanyalah solusi jangka pendek, padahal masalah finansial adalah masalah seumur hidup

Robert T. Kiyosaki adalah seorang pengusaha yang amit-amit kayanya dan penulis banyak buku terlaris didunia yang salah satunya berjudul "Rich Dad Poor Dad" (saya yakin anda pernah mendengar / membacanya, kalo belum segera beli dan baca buku itu, buku yang bagus sekali).

Robert T. Kiyosaki mengatakan:

1. "Pekerjaan hanyalah solusi jangka pendek, padahal masalah finansial adalah masalah seumur hidup."

Penting sekali kita mulai merintis usaha sendiri kalo kita ingin kaya karena...

2. "Para karyawan bekerja cukup keras agar tidak di-pecat, dan pemilik membayar secukupnya sehingga karyawan tidak keluar."

Walaupun pahit saya harus menuliskannya karena inilah kenyataannya. Terus, bagaimana agar kita bisa menjadi kaya...

3. "Orang kaya tidak bekerja untuk uang, tetapi uang bekerja untuk mereka."

*Sangat penting sekali* kita mulai merintis usaha sendiri dan membangun sistem didalamnya, sehingga usaha kita bisa berjalan *tanpa* adanya kehadiran kita secara fisik. Sehingga uang tetap bisa masuk ke kantong kita.

Pertanyaannya... kenapa sangat penting sekali?

Cobalah berhenti membaca dan merenungkan pertanyaan saya diatas.

.
.
.
.
.


Jawabannya adalah KEBEBASAN.

1. Kita bisa bebas: menentukan kapan kita ingin
bekerja atau tidak. Sehingga kita bisa meluangkan
waktu lebih banyak dengan orang-orang yang kita
cintai.

2. Kita bisa bebas: membeli barang-barang yang kita
inginkan tanpa perlu merasa was-was... rumah mewah,
mobil mewah, perhiasan, dll.

3. Kita bisa bebas: ingin pergi kemana.

Bukankah itu semua hidup yang kita inginkan? Hidup penuh warna, penuh arti, dan bebas stress.

Apakah hanya itu??

Saya ingin mengajak anda untuk merenung sekali lagi, apakah hanya itu jawabannya?

.
.
.
.
.


Jawaban yang lainnya adalah... karena kita MANUSIA.

Karena kita manusia kita tidak selamanya bisa bekerja. Bagaimana jika kita sakit atau mengalami kecelakaan?

Bahkan menginjak usia 30 tahun, kesehatan kita mulai menurun:

1. Penglihatan kita mulai menurun.
2. Mulai kehilangan massa otot.
3. Kualitas tidur mulai menurun.
4. Kelenjar prostat pria mulai membesar.
5. Kesuburan wanita mulai menurun.
6. Produksi testosteron pria mulai menurun.
Dan lain-lain.


Itulah kenyataan yang harus kita terima, tapi disisi lain tidak ada kata terlambat untuk memulai merintis usaha sendiri dan membangun sistem didalamnya.


Kakek dan nenek kita dahulu berjuang sampai titik darah penghabisan untuk bisa memperoleh KEMERDEKAAN. Generasi sekarang harus berjuang sungguh-sungguh untuk bisa mem-
peroleh KEBEBASAN. ~ Sumber dari Catatan By : Rudy Setiawan

Tips - Etika Bagaimana Bersikap di Depan Bos


Menjalin komunikasi dengan sesama rekan kerja mungkin bukan menjadi suatu masalah, tapi begitu bertemu dengan atasan urusannya jadi berbeda. Walaupun tidak ada syarat dan aturan tertulisnya, Anda harus bisa menjaga sikap dan ucapan Anda serta sebisa mungkin jangan salah bicara. Berikut ini adalah Tips tepat etika bersikap di depan bos Anda dalam berbagai situasi :


1. Hanya Berdua. Anda hanya berdua di dalam lift dengan pimpinan perusahaan dan dia menyapa terlebih dahulu, “Selamat Pagi”. Tips : 1) Don’t : Hanya tersenyum atau membalas “Selamat Pagi”. Lalu membiarkan pembicaraan tergantung sampai lift terbuka dan memisahkan Anda. 2) Do : Cari tahu informasi tentang atasan Anda, misalnya hobi atau keluarganya. Jadi ketika Anda kebetulan terjebak dalam lift hanya dengan atasan, Anda bisa bilang, “Selamat Pagi Pak/Bu". Masih sering main tenis kalau hari minggu?”. Ini bisa menjadi pembuka jalan untuk menjalin hubungan yang akrab dengannya (walau 90% kemungkinan dia tidak tahu siapa Anda).

2. Bos Di Depan Pintu Saat Anda Terlambat. Lagi-lagi Anda terlambat masuk kantor. Biasanya sih, Anda ’selamat’. Tapi hari ini bos berdiri tepat di pintu saat Anda berjalan santai ke kantor. Tips : 1) Don’t : Berinisiatif ekstra dan melapor. ” Maaf Pak, saya terlambat. tadi jalanan macet”. Padahal dia tidak bertanya alasan Anda terlambat. Yang dia pedulikan hanyalah para karyawannya berprestasi bagus dan menguntungkan perusahaan. 2) Do : Cukup tersenyum padanya dan tidak perlu mempermasalahkan keterlambatan Anda. Kalau dia menanyakan alasan Anda terlambat, baru Anda menjawabnya. Sebagai kompensasinya, Anda harus tahu diri dengan pulang lebih larut. Jadikan ini pelajaran untuk tidak terlambat di lain waktu. Karena hari ini mungkin Anda bisa menghindari omelan atasan, tapi besok-besok belum tentu.


3. Antre Di Toilet. Pas antre di toilet kantor, tiba-tiba atasan Anda masuk dan ikut antre. Tips : 1) Don’t : Mempersilahkan dia antre di depan Anda. Ini mengesankan Anda adalah tipe orang yang mudah ‘diinjak’ dan suka ‘cari muka’. 2) Do : Pergi ke toilet adalah waktu pribadi semua orang. Jadi, kalau Anda berada dalam situasi semacam ini, hindari percakapan. Cukup tersenyum dan tidak perlu memaksakan diri untuk berbasa basi. Jika dia mengajak bicara, barulah Anda menanggapinya.


4. Mendadak Diminta Lembur. Atasan mendadak meminta Anda lembur padahal Anda sudah terlanjur bikin janji penting. Tip : 1) Don’t : Panik dan menangkis permintaan atasan dengan sejuta alasan. Janji Anda memang penting tapi Anda juga harus sadar kalau masalah pekerjaan sama pentingnya untuk bos Anda. 2) Do : Berusaha untuk mengakomodasi keperluan atasan dengan lembur sebentar dan memundurkan janji Anda beberapa jam. Jika tidak mungkin, beri dia solusi lain. Anda bisa mengajukan diri untuk lembur pada esok harinya, membawa bahan kerjaan pulang ke rumah atau datang lebih awal ke kantor esok harinya untuk mengerjakannya. Dengan begitu, atasan akan merasa bahwa dia bisa mengandalkan Anda dan rencana Anda tidak berantakan.

5. Ditanya Tentang Rekan Kerja. Nah ini Point Paling Penting Buat Sesama Rekan Kerja. Bila Anda sedang berdua saja dengan bos dan dia mulai bertanya-tanya tentang teman kerja Anda atau Mungkin anda sendiri suka menceritakan kejelekkan rekan kerja dan mungkin Dia ingin tahu sisi baik-buruknya teman-teman kerja Anda. Tips : 1) Don’t : Terlalu jujur dan curhat habis-habisan tentang teman kerja Anda. Karena terlalu semangatnya, Anda jadi ikut menjelek-jelekan rekan kerja yang tidak Anda sukai. Tidak saja rekan-rekan kerja sebel dengan mulut "ember Anda", padahal dimata rekan kerja, anda seperti "Tong kosong Nyaring Bunyinya", di depan bos teriak lantang. 2) Do : Mungkin saja Anda punya maksud baik dengan berkata jujur, tetapi jangan sampai merugikan rekan kerja lain. Berkilah dengan bilang, “Wah, saya kurang tahu Pak, dia sedang sibuk apa sekarang. Saya kebetulan sedang fokus ke proyek A.” Dari situ, alihkan perhatiannya dengan menanyakan pendapat dan nasihatnya mengenai proyek tersebut. Jika dia terus memaksa Anda untuk bercerita, Anda bisa memilih cara diplomatis dengan mengatakan, “Yah, mungkin kekurangan dia adalah A. Tapi menurut saya itu justru bisa mendorong timnya untuk terus maju”. Jangan biarkan pembicaraan ini berlangsung lama, buru-buru kabur dengan permisi ke kamar mandi saja.

6. Makan Siang Bersama. Ketika sedang makan siang bersama rekan kerja, bos mengabil tempat duduk tepat di sebelah Anda. Tumben sekali. Tips : 1) Don’t : Jadi si cerewet yang terus mengajak ngobrol. Banyak orang yang justru benci diajak ngobrol ketika makan. Apalagi, mungkin dia sedang ingin melepas lelah setelah fokus pada rapat tadi. Hindari juga menggerak-gerakan tangan atau kaki di bawah meja. Selain mengganggu, hal ini menunjukkan bahwa Anda mudah gugup dan tidak bisa menghadapi tekanan. 2) Do : Cukup keluarkan satu komentar seputar rapat atau pekerjaan di kantor yang berhubungan dengan atasan Anda, misalnya, “Tadi saran Ibu/Bapak tentang A benar juga”. Jika tidak ada tanggapan berarti, itu isyarat bagi Anda untuk diam dan menikmati makanan Anda.

7. Bertemu Bos Saat Istirahat. Ketika makan siang di luar bersama teman, Anda lihat bos sedang makan sendirian di tempat yang sama dan Anda harus melewatinya. Tips : 1) Don’t : Pura-pura tidak melihatnya dan menghindar. Percayalah, dalam situasi semacam ini, sebenarnya dia menyadari kehadiran Anda. 2) Do : Sapa atasan Anda, “Pak/Bu sering makan di sini juga? Mau gabung dengan saya dan teman-teman?”. Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak takut atau minder, juga mencerminkan kepribadian Anda yang terbuka dan menghargai atasan di berbagai situasi. Anda bebas dari prasangka kalau makan siang adalah ajang ‘ngomongin’ bos.

8. Ditanya Suatu Hal Yang Sulit Dijawab. Adakalanya ketika Anda tengah bersama bos dalam perjalanan, dia mulai membuka pembicaran dengan bertanya sesautu hal dengan Anda, bisa hal tersebut berhubungan dengan urusan pekerjaan namun bisa juga hal tersebut bersifat umum -lebih kepada menguji kemampuan pengetahuan umum Anda- seperti politik, teknologi maupun sosial. Tips : 1) Don’t : Seminim mungkin Anda menjawab dengan “Maaf pak saya tidak tahu”. Karena hal ini akan mencerminkan Anda tidak supel -atau tidak mau tahu- dalam urusan di luar kantor. 2) Do : Anda bisa memulai menjawab pertanyaan sulit tersebut dengan kata, “Saya memang pernah mendengar hal tentang…” , kemudian dilanjutkan dengan “Sejauh pengetahuan saya…”. Hal ini akan mencerminkan Anda mengetahui sedikit-sedikit tapi banyak, dan kalaupun jawaban Anda tidak tepat, Anda dianggap sudah berusaha ‘berpikir’ untuk menjawabnya.

sumber : Free-Artikel Dari Tipsanda.com




close