“Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya?” by: Safir Senduk

Seri Kiat Praktis Perencanaan Keuangan
SIAPA BILANG JADI KARYAWAN NGGAK BISA KAYA?
5 Kiat Praktis Mengelola Gaji agar Bisa Kaya
Oleh: Safir Senduk

Banyak orang bilang “Kalau mau kaya, jangan lama-lama jadi karyawan. Keluar dan bukalah usaha sendiri.” Pertanyaannya: betulkah bekerja sebagai karyawan

tidak bisa membuat Anda jadi kaya? Jawabannya: ternyata tidak betul…! Dalam buku ini, ada 5 kiat agar seorang karyawan bisa jadi kaya:
1.Beli & Miliki Sebanyak Mungkin Harta Produktif,
2.Atur Pengeluaran Anda,
3.Hati-hati dengan Utang,
4.Sisihkan untuk Masa Depan,
5.Miliki Proteksi.

Dipenuhi dengan sejumlah contoh serta langkah praktis untuk setiap kiatnya, buku ini merupakaan best seller, pantas menjadi pegangan bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan.

NATIONAL BEST SELLER...!!!
Meraih penjualan terbaik di 21 Toko Buku Gramedia di Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Irian Jaya dan Timor selama bulan Januari 2006 untuk kategori buku 'how to' (Pustakaloka Harian Kompas halaman 61, Sabtu 18 Februari 2006).

Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Terbit Cetakan Kelima: 24 Februari 2006
Terbit Cetakan Keempat: 7 Februari 2006
Terbit Cetakan Ketiga: 19 Januari 2006
Terbit Cetakan Kedua: 7 Januari 2006
Terbit Cetakan Pertama: 17 Desember 2005
Harga: Rp 22.800,- (121 halaman)


Untuk informasi lengkapnya bisa anda download disini (versi file Pdf).


Rahasia Menjadi KayaSebagai SeorangKaryawan


“Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya?” by: Safir Senduk

Pertama-tama, mungkin Anda kaget membaca judul buku ini.

Ya, buat saya, memang tidak mudah memberikan pernyataan menantang seperti itu, apalagi kalau harus saya tulis di sampul buku. Akan tetapi, harus kita akui, beberapa tahun terakhir ini, masyarakat kita seperti dibombarbir pernyataan-pernyataan yang memekakkan telinga seperti ini:

“Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian …”

“Mau kaya? Jangan jadi karyawan …”

“Buka Usaha Sendiri adalah kunci menuju kekayaan …”

“Kerja jadi karyawan mah gak akan bisa kaya …”

“Penghasilan gue sih segini-segini aja. Nggak akan pernah bisa gede. Maklum, kuli
…”

… dan seterusnya.

Kalau Anda perhatikan, pernyataan-pernyataan tersebut kebanyakan diungkapkan oleh mereka yang ingin memotivasi Anda bahwa kalau mau kaya, Anda harus mempunyai usaha sendiri. Bahkan, bukan satu dua kali saya melihat buku-buku yang membahas pentingnya Anda membuka usaha sendiri kalau ingin kaya.

Saya tidak melihat satu pun karyawan yang mencoba membantah opini itu secara terang-terangan di ruang publik, baik berupa pemikiran di media cetak, media elektronik maupun di buku seperti yang akhirnya saya tulis sekarang. Kebanyakan mereka hanya diam, bahkan mungkin setuju dengan penyataan itu.

Nah, repotnya, bagi kebanyakan orang sulit untuk tidak mendapatkan penghasilan kalau tidak menjadi karyawan. Banyak di antara mereka yang-walaupun memiliki modal untuk bisa buka usaha-lebih memilih bekerja sebagai karyawan agar bisa

Rahasia Menjadi Kaya …

mendapatkan penghasilan rutin dan tetap. Banyak dari mereka yang memutuskan menjadi karyawan karena merasa tidak mempunyai bakat-bahkan tidak mempunyai keinginan-untuk membuka usaha. Menjadi karyawan, bagaimanapun, adalah keinginan terbesar yang muncul pada sebagian besar orang di perkotaan bila ingin mendapatkan penghasilan. Bahkan mereka yang lulusan dari perguruan tinggi terkenal pun sering kali tidak ingin menjadi pengusaha; mereka hanya ingin bekerja sebagai karyawan.

Saya tahu ada banyak motivasi yang diberikan orang-orang di sekitar Anda tentang pentingnya Anda membuka dan menjadi owner dari usaha milik Anda sendiri. Terhadap keinginan itu, saya hanya ingin mengatakan bahwa kalau Anda memang mau menjadi pemilik usaha, ya nggak apa-apa. Namun, tidak ada salahnya juga ‘kan kalau Anda tetap memutuskan untuk menjadi karyawan?

Iya dong. Menjadi karyawan adalah pilihan yang harus dihormati. Logikanya saja deh, kalau tidak ada orang yang mau jadi karyawan di dunia ini, siapa yang akan menjalankan bisnis? Tidak ada, kan? Jadi, kalau Anda seorang karyawan, jangan mau terprovokasi tentang tidak perlunya menjadi karyawan lama-lama. Oleh karena, bagaimanapun, karyawan dan pengusaha adalah mitra yang sama-sama menjalankan bisnis.

Cuma saja, karyawan-tentu saja-memiliki hak yang berbeda dengan si pengusaha. Si pengusaha, yang biasanya pada awalnya juga menjadi pimpinan di perusahaan tersebut, berhak memecat si karyawan, sementara si karyawan tidak berhak memecat bosnya.

Satu lagi, banyak pendapat di luar sana-terutama di kalangan wiraswastawan-yang sering kali “melecehkan” pekerjaan sebagai karyawan. Pelecehan utamanya adalah bahwa dengan menjadi karyawan Anda tidak akan pernah bisa kaya.

Huh, kata siapa?

Pertanyaan saya, pernahkah Anda melihat karyawan yang kaya? Jangan bilang tidak pernah. Saya pernah melihatnya. Bahkan sering. Bukan satu dua kali saya melihat ada banyak karyawan yang bisa hidup makmur, dan tetap menjadi karyawan sampai pensiun. Sebaliknya, banyak juga di antara karyawan yang kebetulan belum makmur, kemudian mereka datang ke kantor kami, berkonsultasi, dan setelah itu, dalam beberapa tahun ia mulai bisa menumpuk kekayaan satu demi satu. Dari sinilah saya lalu berani mengeluarkan kesimpulan: “Jadi karyawan juga bisa kaya ….”

Artikel :
Ya ALLAH Jika Aku Jatuh Cinta
Siapa Yang Pantas Kita Cintai...????
Butiran Mutiara Hikmah Untuk Sahabat
Apapun aktivitas dan pekerjaan kita, hendaknya bermodalkan kejujuran
Jangan Ragu dan Sedih Karena Allah Bersama Kita
Layakkah kita sombong dihadapan ALLAH ?
Kutipan : Manfaat Mengingat KEMATIAN, satu dari "Ingat Lima Perkara Sebelum Lima Perkara




Berniat, Berusaha, Berdoa dan Bertawakkal hanya kepada Allah


Bila kita memulaikan sesuatu...
Kadang-kadang kita lupa letakkan niat
Kadang-kadang kita lupa baca Bismillah
Sebab tu bila ada masalah,
Kita cepat menyerah...

Bila kita berniat...
Kadang-kadang kita lupa letakkan usaha,
Kadang-kadang kita tunggu disergah baru hendak mengolah,
Sebab tu bila kerja tak menjadi,
Kita mula angkat kaki...

Bila kita berusaha...
Kadang-kadang lupa pula hendak berdoa,
Siang malam kerah tenaga dan masa...
Sebab tu bila kerja masih tak sempurna,
Kita mudah putus asa...

Bila kita berniat, berusaha dan berdoa...
Kadang-kadang kita lupa pula untuk bertawakkal pada Yang Esa.
Bertawakal pun pada bicara tapi di hati masih buta.
Sebab tu bila dilanda masalah,
Kita marah tak tentu hala...

Bila kita berniat, berusaha, berdoa dan bertawakal...
Kadang-kadang kita tetap alpa,
Nak sebut Alhamdulillah pun payah,
Berdoa pun sekali sekala,
Bersyukur sekejap cuma..

Sebab tu bila kita berjaya,
Allah datangkan ujian dan musibah...
Supaya kita ingat dan kembali ke jalan redha,
Tetapi kita kecewa sampai mencari jalan mudah..
Membenci diri memusuhi nadi.

Sedangkan...
Kita manusia ciptaan Allah,
Bernafas di udara yang sama,
Bila lemah Allah itu ada,
Bila derita Allah itu bersama,
Senang, susah, sedih, gembira...
Allah takkan lupa pada langkah kita.

Tapi sememangnya lahiriah kita,
Kadang-kadang lebih suka dipuji,
Sebab itu kita jarang memuji Yang Maha Terpuji,
Kadang-kadang lebih suka dicintai,
Sebab itu kita lupa menyintai Yang Maha Menyintai,
Kadang-kadang kita lebih suka menyendiri,
Tapi lupa Allah sedang memerhati...

Sebab itu teruskanlah bermuhasabah pada pencipta,
Kerana dalam firman Allah;

"Bagi tiap-tiap seorang ada malaikat penjaganya silih berganti dari hadapannya dan dari belakangnya,
yang mengawas dan menjaganya (dari sesuatu bahaya) dengan perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki untuk menimpakan kepada sesuatu kaum bala bencana (disebabkan kesalahan mereka sendiri),
maka tiada sesiapapun yang dapat menolak atau menahan apa yang ditetapkanNya itu, dan tidak ada sesiapapun
yang dapat menolong dan melindungi mereka selain daripadaNya. (Ar-Ra'd:11)"

Kerana itu..
Pada masalah harus bersabar dan redha
Pada ujian harus tabah dan teguh
Pada kegagalan harus usaha, doa dan tawakkal
Pada kejayaan harus usaha, doa dan tawakkal..

Sama tetapi tidak serupa,
Kerana kejayaan di dunia bukan pengukur kejayaan di sana
Kekayaan harta di dunia bukan jaminan kebahagiaan di sana
Kesusahan dan penderitaan di dunia belum tentu bersambung di sana
Kealpaan kita di dunia pasti menjadi kesakitan kita di sana...

Di sana itulah yang perlu kita kejar,
Agar dunia mengikuti dengan redha...

Di sana,
Akhirat yang pasti...
Syurga yang terindah,
Atau
Neraka yang menyala!

INSYA ALLAH

Artikel :
Ya ALLAH Jika Aku Jatuh Cinta
Siapa Yang Pantas Kita Cintai...????
Butiran Mutiara Hikmah Untuk Sahabat
Apapun aktivitas dan pekerjaan kita, hendaknya bermodalkan kejujuran
Jangan Ragu dan Sedih Karena Allah Bersama Kita
Layakkah kita sombong dihadapan ALLAH ?
Kutipan : Manfaat Mengingat KEMATIAN, satu dari "Ingat Lima Perkara Sebelum Lima Perkara





close