Apapun aktivitas dan pekerjaan kita, hendaknya bermodalkan kejujuran


Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diberi amanat berkhianat

Kerja Itu sebagian dari Ibadah, Kerja janganlah dijadikan beban, beban identik dengan berat, dan berat biasa dipikul, jadikanlah kerja itu pijakan sehingga mudah untuk dijalani.

Sering kali kita mengeluh atas beban pekerjaan yang diberikan kepada kita, padahal tanpa kita sadari hal tersebut akan menambah berat bagi kita dalam menyelesaikannya, disinilah peran hati yang ikhlas dibutuhkan karena orang yang ikhlas itu adalah orang yang mempunyai karakter kuat, sikapnya tidak tergantung oleh ada atau tidaknya pujian maupun penghargaan dari orang lain.

Bekerja dengan hati nurani, kecerdasan dan kejujuran. Sudahkah kita berdoa tiap hari sebelum memulai pekerjaan? suatu pekerjaan akan lebih efektif jika di mulai dengan doa yang pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang baik pula, suasana hati yang buruk akan berpengaruh pada keadaan hari yang buruk pula.

Perasaan yang baik akan membantu kita dalam segala hal, mulai dari rasa percaya diri hingga kemampuan menyelesaikan banyak hal.

Awalilah pekerjaaan dengan menyelaraskan pikiran dan hati nurani, bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas adalah bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas adalah bagian dari hati. Apapun aktivitas dan pekerjaan kita, hendaknya bermodalkan kejujuran.

Karena semua agama sesungguhnya mengajarkan kejujuran di dalam bekerja. Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi. Seseorang yang bekerja dengan orang lain, maka ia seharusnya berbuat jujur di dalam kerjanya. Dia tidak mau menipu, memperdaya, bersumpah palsu, dan membujuk di dalam berbagai hal apapun.

Bekerja dengan orang lain –atau dalam ruang publik—sudah melayaknya mengedepankan kejujuran. Melalui kejujuran akan menghasilkan "trust" yang sangat dibutuhkan di dalam kegiatan bekerja bersama.

Konsep Kejujuran Bekerja

Nabi Muhammad pada lebih dari empat belas abad lalu telah mengajarkan konsep kejujuran (al-amin). Yaitu setelah iman, prioritas pertama kita adalah membangun kredibilitas diri. Efeknya akan timbul komitmen. Hal inilah yang dilakukan Nabi dalam berdakwah. Kredibilitas diri beliau sungguh sangat mengagumkan, sehingga banyak yang tertarik, dan berkomitmen pada Islam.

Menurut beliau, minimal ada tiga sebab sehingga seseorang dapat disebut kredibel, yaitu;

pertama, jujur dan terpercaya. Orang jujur itu adalah orang yang merdeka, tidak takut dengan siapa pun, bebas mengatakan serta berbuat benar. Sedangkan pendusta, dalam hidupnya ia seperti terpenjara. Karena dalam bekerja, memiliki modal uang bukanlah hal utama, tetapi kejujuran adalah modal terpenting. Jika kita jujur, Insya Allah pasti akan banyak orang yang percaya meminjamkan modalnya kepada kita atau pun mempekerjakan kita dalam tim mereka.

Kedua, orang kredibel juga adalah orang yang cakap. Orang-orang akan puas dengan apa yang dikerjakannya. Begitu pun Nabi Muhammad, semua orang yang bertemu beliau, merasa puas dengan kinerjanya, yaitu janjinya ditepati, jujur, dan amanah. Seharusnya, kita senantiasa dapat menambah keilmuan tentang pekerjaan yang kita geluti, agar kualitas pekerjaan (amal) kian meningkat.

Ketiga, kredibilitas juga diperoleh jika kita pandai berinovasi atau kreatif. Jaman terus berubah, orang-orang bergerak maju ke depan. Andai kita tidak berubah, lambat bergerak, kita pasti akan tertinggal, terpinggirkan oleh mereka yang kreatif dan inovatif. Apalagi setiap orang pasti senang dengan hal-hal baru. Untuk itulah, kita sekuat tenaga harus mengembangkan diri, terus menambah ilmu, agar berbuat pekerjaan yang kreatif dan inovatif bagi sesama.

Kenapa Kita Harus Bekerja Dengan Jujur?

Ketika memandang hidup di dunia, kita memang harus bekerja sekuat tenaga. Bahkan, seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits, kita beramal duniawi seolah-olah akan berumur panjang. Di saat yang sama, kita pun harus sadar seandainya esok kita meninggalkan dunia ini. Nabi Muhammad juga telah menyebutkan bahwa orang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan mempersiapkan diri menghadapinya Sehingga setiap waktu, selalu dijaga niat dan amal yang terbaik.

Bukankah ada orang yang sudah diberkati dengan pekerjaan sebagai sarana penyejahteraan keluarganya, tetapi bekerja dengan setengah hati, karena belum dibayar sesuai dengan yang dianggapnya pantas atau hanya karena pekerjaan tersebut dinilai secara pribadi kurang mempunyai bargaining dalam lingkungan dimana dia hidup.

Sedangkan pada saat yang sama, ada saudara kita yang lain, yang mencari kerja, dan sudah lama melamar ke sana ke mari dan bersedia melakukan apa pun dengan serajin-rajinnya, bersedia untuk dibayar dengan apa pun, tetapi tidak ada yang bersedia memberinya pekerjaan.

Meminjam bahasa dari sang motivator, Mario Teguh; "seseorang yang sudah memiliki pekerjaan, tetapi tidak bekerja sepenuh hati dan tidak jujur adalah orang yang tidak bersyukur dan kejam. Tidak bersyukur, karena dia menyepelekan awal baik yang diberikan oleh Tuhan sebagai tangga menuju kesejahteraan yang besar, jika dia bersedia bekerja keras dalam kejujuran. Dan kejam, karena ada banyak sekali jiwa-jiwa jujur dan rajin yang sangat membutuhkan pekerjaan, tetapi yang tidak tersedia tempat baginya, karena telah diduduki oleh orang yang bekerja setengah hati itu".

Selamat bekerja, Bro or Sis!!!!!


Artikel Terkait :
Berbohong itu dosa, tetapi menyembunyikan informasi dari orang yang tidak berhak, itu boleh….
Berusaha dengan Cara dan Jalan yang benar

Artikel Lainnya:
Ya ALLAH Jika Aku Jatuh Cinta
Siapa Yang Pantas Kita Cintai...????
Butiran Mutiara Hikmah Untuk Sahabat
Apapun aktivitas dan pekerjaan kita, hendaknya bermodalkan kejujuran
Jangan Ragu dan Sedih Karena Allah Bersama Kita
Layakkah kita sombong dihadapan ALLAH ?
Kutipan : Manfaat Mengingat KEMATIAN, satu dari "Ingat Lima Perkara Sebelum Lima Perkara

Layakkah kita sombong dihadapan ALLAH ?

Sungguh Maha Besar, melihat Ciptaan-Nya saja Kita tidak mampu apalagi Melihat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Renungkanlah bahan bacaan di bawah ini semoga kita terhindar dari perbuatan sombong. Sesungguhnya kita Sangat Kecil di Mata Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Tim unikaneh.com mendapatkan beberapa gambar mengenai perbandingan ukuran bumi, diantara beberapa bagian di jagat raya ini.

Layakkah kita sombong dihadapan ALLAH ?


Gambar menunjukkan besar bumi dibandingkan dengan planet2 yang ukurannya lebih kecil, yaitu : Venus, Mars, Mercury, dan Pluto. Lalu kita lihat gambar di bawah ini…


Ini bumi dibandingkan dengan planet2 yang lebih besar.. Ada Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Selanjutnya…

Perhatikan Bumi apabila dibandingkan dengan Matahari. Next…

Apabila dibandingkan dengan Arcturus, Matahari saja sudah terlihat
sangat kecil, apalagi Bumi. Sampai sini…

Dan disini matahari sudah tak terlihat, bagaimana dengan bumi..?

Dengan perbandingan diatas tadi, setidaknya kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi, apalagi kita sebagai penghuninya. Terbayang jelas jagat raya yang sangat besar pada gambar skala-skala diatas. Bumi kita tidak kelihatan lagi di sini, bahkan matahari hanya sebesar debu.

Antares adalah bintang ke-15 yang paling terang di angkasa. Sebenarnya masih banyak yang lebih besar lagi dari Antares, tapi belum ada bukti dan bahkan satelit huble tercanggih pun belum bisa memotretnya.

Saya sempat berpikir juga… Siapakah kita…?
Layakkah kita sombong dihadapan ALLAH ?
Apakah tujuan hidup kita…?
Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga, mulia dihadapan ALLAH…?

Bumi saja yang menurut kalian besarnya cuma setitik, gimana kalian yang sangat kecil??? Jadi.. tidaklah pantas manusia berjalan di atas muka bumi ini dengan sombong terhadap sesama makhluk Allah, apalagi berlaku sombong terhadap Penciptanya, Yang Maha Besar, Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan tidak menerapkan hukum-hukum-Nya, apalagi sampai lebih mendahulukan hukum buatan manusia daripada Hukum Allah Subhanahu Wa Ta’ala… Na’udzubillahi min dzalik.

Untuk menyegarkan kembali ingatan kita tentang masalah yang sangat urgent ini, berikut kami bawakan kembali pemaparan Al-Imam Al-’Alim Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi tentang para pembuat hukum selain Allah. Beliau berkata :

”Ketahuilah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menerangkan di banyak tempat tentang sifat­-sifat Dzat yang berhak menentukan hukum. Dan kewajiban setiap orang yang berakal adalah mengamati sifat‑sifat yang disebutkan yang insya Allah akan kami jelaskan sekarang, serta membandingkannya dengan sifat‑sifat manusia yang membuat qawaaniin wadl’iyyah (undang‑undang). Kemudian perhatikan apakah cocok sifat­-sifat sang pemilik hak menentukan hukum disifatkan kepada manusia pembuat undang-undang ? Jika sesuai sifat‑sifat tersebut---dan ini sama sekali tidak akan sesuai---maka ikutilah hukum­-hukum mereka.

Dan bila telah jelas secara meyakinkan bahwa mereka itu lebih rendah, lebih lemah dan lebih kecil, maka tempatkan mereka sesuai dengan kedudukannya, dan jangan biarkan mereka melewati batas kedudukannya sampai ke tingkat rububiyyah (Ketuhanan). Maha Suci Allah dari adanya sekutu‑sekutu dalam ibadah, hukum atau kekuasaan‑Nya.

Di antara ayat‑ayat Qur’aniyyah yang menjelaskan tentang sifat Pemilik hak membuat hukum adalah firman Allah :

"Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusan (hukum)-nya (terserah) kepada Allah”. (Qs. Asy-Syuura : 10)

Kemudian Dia berfirman seraya menjelaskan sifat Pemilik hukum :

"(Yang mempunyai sifat‑sifat demikian itulah) Allah Tuhanku, kepada‑Nyalah aku bertawakkal dan kepada‑Nyalah aku kembali. (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan‑pasangan dan dari jenis binatang temak pasangan‑pasangan (pula), dijadikan‑Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia‑lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Kepunyaan‑Nya lah perbendaharaan langit dan bumi, Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki‑Nya dan menyempitkan‑(nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetaui segala sesuatu”. (Qs. Asy­-Syuura : 10‑12)

Apakah di antara orang‑orang kafir para perusak yang membuat syari’at‑syari’at syaithaniyah itu ada orang yang berhak disifati bahwasanya dia adalah Tuhan Yang segala urusan diserahkan kepada‑Nya, Yang segala sesuatu berserah kepada‑Nya, dan bahwa Dia itu adalah Pencipta langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya, dan sesungguhnya Dia‑lah Yang Menciptakan pasangan bagi manusia dan menciptakan baqi mereka delapan binatang temak berpasangan yang disebut dalam ayat : "(yaitu) delapan binatang yang berpasangan, sepasang dari domba, dan sepasang dari kambing”. (Qs. Al-An'am : 143)

Dan sesungguhnya Dia : “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia‑lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (Qs. Asy-Syuura : 11)

Dan sesungguhnya Dia : “Kepunyaan‑Nya lah perbendaharaan langit dan bumi”. (Qs. Asy-Syuura : 12)

Dan sesungguhnya Dia : "melapangkan rezeki bagi siapa yang, dikehendaki‑Nya dan menyempitkan‑(nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. (Qs. Asy-Syuura : 12)

Maka wajib atas kalian wahai kaum muslimin memahami sifat‑sifat Dzat Yang berhak menetapkan syari’at, menghalalkan, dan mengharamkan. Dan janganlah kalian menerima hukum dari orang kafir yang, hina, rendah, dan jahil.

Dan ayat yang semakna dengan ayat ini adalah firman Allah :

“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar‑benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (Qs. An‑Nisa' : 59)

Dan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam terheran‑heran setelah ayat ini terhadap orang-orang yang mengklaim beriman kemudian mereka juga menginginkan muhaakamah (berhukum) kepada yang tidak punya sifat‑sifat Dzat Pemilik hukum, yang disebut AI‑Qur'an sebagai Thaghut. Maka setiap yang berhukum kepada selain syari’at Allah maka ia telah berhukum kepada Thaghut, dan yang demikian itu dalam firman Allah :

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang‑orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada opa yang diturunkan sebelum k­amu? Mereka hendak berhakim kepada Thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh‑jauhnya". (Qs. An‑Nisa' : 60)

Maka kafir terhadap Thaghut yang telah Allah tegaskan dalam ayat ini merupakan syarat dalam keimanan sebagaimana penjelasan‑Nya dalam ayat :

"Karena itu barangsiapa yang kafir kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat". (Qs. Al­-Baqarah: 256)

Maka dipahami dari ayat ini bahwa siapa yang tidak mengkafirkan Thaghut, maka ia itu tidak berpegang kepada tali yang teguh. Dan siapa yang belum berpegang kepada tali yang teguh maka dia terus bersama orang‑orang yang binasa.

Dan dari ayat yang menjelaskan hal tersebut adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

”Kepunyaan-Nya lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan hukum”. (Qs. Al-Kahfi : 26)

Apakah di antara orang‑orang kafir yang jahat yang membuat hukum itu ada orang yang layak dikatakan baginya bahwa ia memiliki semua yang tersembunyi di langit dan di bumi ? Apakah pendengaran dan penglihatannya itu dapat menguasai semua yang didengar dan dilihat? Dan bahwa tidak ada seorang pun selain dia yang dapat menjadi penolong ? Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar dari hal yang demikian itu.

Di antara ayat‑ayat yang menunjukan hal itu adalah firman Allah :

“Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, ilah-ilah apapun yang lain. Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan (hukum), dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan”. (Qs. Al-Qashash : 88)

Apakah di antara orang‑orang kafir yang yang membuat undang-undang itu ada orang mempunyai hak untuk dikatakan bahwasanya ia adalah Tuhan yang Maha Esa ? Dan bahwasannya setiap sesuatu itu binasa kecuali wajahnya ? Dan bahwasanya setiap makhluk itu kembali kepadanya ? Maha Suci Tuhan kami yang Maha Agung dan Maha Suci dari adanya makhluk yang disifati dengan sifat‑Nya.

Dan di antara ayat yang berhubungan dengan ini adalah firman Allah :

‘'Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yag disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan, maka hukum (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar". (Qs. AI‑Mu’min : 12)

Maka apakah di antara orang‑orang kafir yang durjana yang pembuat undang-undang syaithaniyah ada orang yang berhak disifati dalam kitab samawi sebagai Dzat Yang Maha Tinggi dan Maha Besar ? Maha Suci Engkau ya Allah dari segala hal yang tidak layak dengan kesempurnaan‑Mu.

Dan di antara ayat yang menjelaskan hal ini adalah firman Allah :

“Dan dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan (hukum) dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. Katakanlah : "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu ? Maka apakah kamu tidak mendengar ?". Katakanlah : "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya ? Maka apakah kamu tidak memperhatikan ?". Dan Karena rahmat-Nya, dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya”. (Qs. Al- Qashash : 70‑73)

Maka apakah di antara para pembuat undang‑undang itu ada orang yang berhak dikatakan bahwa dia memiliki pujian di awal dan di akhir, dan bahwa dia yang menggilirkan malam dan siang, yang dengan itu semua Dia menjelaskan kesempumaan kekuasaan‑Nya dan kebesaran nikmat‑Nya atas makhluk‑Nya. Maha Suci Pencipta langit dan bumi, Allah Maha Sempuma untuk mempunyai sekutu dalam hukum, ibadah, atau kekuasaan‑Nya.

Di antara ayat yang berhubungan dengan hal itu adalah firman‑Nya :

“Hukum itu hanyalah milik Allah, Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia, itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Qs. Yusuf : 40)

Maka apakah di antara mereka itu ada orang yang berhak untuk dikatakan bahwa ia adalah satu‑satunya Ilah yang berhak disembah, dan bahwa ibadah hanya kepadanya adalah agama yang lurus ? Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar dari apa‑apa yang dikatakan orang­orang zhalim.

Dan di antaranya adalah firman‑Nya :

“Hukum itu hanyalah hak Allah ; kepada-Nya lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri". (Qs. Yusuf : 67)

Maka apakah di antara mereka itu ada orang yang berhak untuk ditawakkali dan berhak diserahi urusan segala sesuatu ?

Dan diantaranya firman Allah :

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”. (Qs. Al-Maaidah : 49 - 50)

Maka apakah di antara para pembuat syari’at itu ada orang yang berhak dikatakan bahwa hukumnya itu adalah apa yang telah diturunkan Allah dan bahwasanya hukumnya itu bertentangan dengan mengikuti hawa nafsu ? Dan apabila berpaling darinya, maka Allah akan mengadzabnya dengan sebab sebagian dosa-dosanya ? Karena dosa‑dosa itu tidak diperhitungkan semuanya (diadzab karenanya) kecuali di akhirat ? Dan sesungguhnya tidak ada hukum yang lebih bagus dari hukumnya bagi orang‑orang yang, meyakininya ? Maha Suci Allah dari setiap apa yang tidak sesuai dengan kesempumaan dan kebesaran­Nya.

Diantaranya firman Allah :

“Katakanlah : "Sesungguhnya Aku berada di atas hujjah yang nyata dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang Sebenamya dan Dia Pemberi Keputusan yang paling baik". (Qs. Al-An’am : 57)

Maka apakah mereka ltu berhak disifati sebagai dzat yang menerangkan yang sebenamya dan bahwa dia adalah pemberi keputusan yang paling baik ?

Dan diantaranya firman Allah :

“Maka patutkah Aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan Kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci ? Orang-orang yang telah Kami datangkan Kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al-Qur’an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenamya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu”. (Qs. Al‑An’am : 114)

Maka apakah di antara mereka‑mereka yang tadi disebutkan ada orang yang berhak disifati bahwa sesungguhnya dia yang menurunkan kitab ini secara rinci, yang di mana para ahli kitab bersaksi bahwa dia diturunkan dari Tuhanmu dengan haq, dan sesungguhnya peraturan itu sempuma kalimatnya secara benar dan adil, yaitu benar dalam pemberitaan dan adil dalam hukum, dan bahwasannya tidak ada pengganti dari kalimatnya dan dia maha mendengar dan maha mengetahui ? Maha Suci Tuhan kita, alangkah Agung‑Nya dan alangkah Mulia‑Nya.

Diantaranya firman Allah :

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (Itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih”. (Qs. Al-Nahl : 116‑117)

Ayat ini telah menjelaskan bahwa para pembuat undang‑undang selain apa yang disyari’atkan Allah sesungguhnya lisan‑lisan mereka itu tidak lain hanyalah membuat kedustaan belaka, karena mereka mengada‑adakannya atas Allah, dan sesungguhnya mereka tidak akan beruntung tetapi hanya menikmati sedikit kemudian diadzab dengan adzab yang pedih. Yang demikian ini sangat jelas perbedaan antara sifat-sifat mereka dengan sifat‑sifat yang memiliki hak penghalalan dan pengharaman.

Diantaranya firman Allah :

"Katakanlah : “Bawalah kemari saksi‑saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasannya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini”, Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka". (Qs. Al-An’am : 150)

Mereka itu tidak mampu untuk menjelaskan sandaran pengharaman itu. Dan yang demikian itu jelas sekali bahwa selain Allah tidak memilliki sifat penghalalan dan pengharaman. Dan dikarenakan tasyri' (penetapan hukum) dan semua macam hukum itu baik hukum syari'at atau kauniyyah qadariyyah (hukum yang Allah tetapkan di alam ini) adalah bagian dari kekhususan rububiyah (Ketuhanan) Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sebagaimana yang telah ditegaskan oleh ayat‑ayat tadi, maka terbuktilah bahwa setiap orang yang mengikuti aturan selain aturan Allah maka berarti dia itu telah menjadikan pembuat syari’at tersebut sebagai tuhan dan dia itu menyekutukannya bersama Allah.

Dan firman Allah :

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah ?". (Qs. Asy-Syuraa : 21)

Allah telah menamakan orang‑orang yang mensyariatkan dalam agama ini apa yang tidak diizinkan Allah sebagai tandingan‑tandingan. Yang menambah jelas hal ini adalah apa yang Allah sebutkan tentang syaitan pada hari kiamat. Sesungguhnya ia berkata kepada orang yang menyekutukannya di dunia. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu memper-sekutukan aku (dengan Allah) sejak dulu. Sedangkan penyekutuannya yang tersebut itu tidak lebih dari sekedar syaitan itu mengajak mereka untuk mentaatinya, terus mereka mengikutinya.

Sebagaimana telah jelas hal itu pada firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

“Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu mendapat siksaan yang pedih”. (Qs. Ibrahim : 22)

Dan hal ini sangat jelas sebagaimana. yang anda perhatikan”. Selesai dengan diringkas. [Al Hakimiyah Fi Tafsir Adhwa’il Bayan]

Al-Imam Muhammad Al-amin Asy-Syinqithi juga berkata :
“Adapun Undang-Undang yang bertentangan dengan Perundang-undangan buatan Pencipta langit dan bumi, maka menjadikannya sebagai kata pemutus (atas segala pesoalan) berarti telah kafir dengan pencipta langit dan bumi, seperti tuduhan melebihkan bagian warisan anak laki-laki atas anak perempuan tidak adil maka wajib menyamakannya, tuduhan poligami itu mendzalimi kaum perempuan, talak itu kedzaliman atas perempuan, rajam dan potong tangan dan lainnya itu kejam tak boleh diperlakukan atas manusia dan sebagainya. Memperlakukan undang-undang seperti ini dalam masalah nyawa, harta, kehormatan, nasab, akal dan agama masyarakat berarti telah mengkufuri pencipta langit dan bumi dan membangkang undang-undang langit yang dibuat oleh Pencipta seluruh makhluk, padahal Dialah yang Maha Mengetahui apa yang baik bagi mereka. Maha Suci Allah dari adanya pembuat undang-undang selain-Nya”. [Tafsir Adhwa’ul Bayan : IV/84-85] . Sumber unikaneh.com


Tips Memasang Widget Facebook Social Plugins di Blogger (Like Button, Comment atau Recommendations Box)

Salah satu cara meningkatkan kunjungan pembaca ke website ataupun blog adalah dengan memasang Facebook Widget Social Plugins seperti Like Button, Comment (komentar) atau Recommendations Box.

Mungkin bagi sebagian orang suatu komentar dari orang lain merupakan wujud perhatian kepada hasil karya yang telah di buat, Ada baiknya bila komentar kita bisa di lihat banyak orang termasuk para pengguna facebook, yang notabene merupakan jejaring social terbesar saat ini di indonesia.

Ada Facebook Social Plugin untuk para blogger tentulah komentar dari pembaca bisa di lihat ke semua pengguna facebook, bagi kebanyakan orang setelah membaca artikel akan males untuk komentar, di karenakan dia harus mengisi data semisal username, alamat email, website atau data contact lainnya.

Namun dengan Facebook Social Plugins bagi mereka pengguna facebook cukup ketik komentar saja sudah bisa tanpa melkukan pengisian data ke kolom tertentu, dengan syarat dia harus log in facebook dahulu..ya cukup simpel namun sekarng trik ini bisa menjadi salah satu daya tarik para pembaca untuk mau memberi komentar atau sekedar LIKE.

Apalagi apabila komentar tersebut di share ke halaman facebook otomatis akan secara tidak langsung ikut mempromosikan link website atau blog kita… sehingga bisa meningkatkan traffic dan website atau blog anda dikenal banyak orang.

Ada berbagai macam Facebook Plugins (lihat di https://developers.facebook.com/docs/plugins/)
yang bisa anda gunakan, diantaranya yaitu :

Activity Feed
Comments
Facepile
Like Box
Like Button

Live Stream
Login Button
Recommendations Box
Registration
Send Button
Subscribe Button

Diantara Plugins yang sering dipakai yaitu : Like Button, Comment atau Recommendations Box.


Untuk Memasang Facebook Social Plugins. adapun yang dipergunakan adalah sbb:

1. ID Facecook (terlebih dahulu sudah punya account facebook), yang diperlukan adalah ID Angka anda Bila sudah mengganti ke Username (misal punya saya : www.facebook.com/k12tronik) maka anda perlu lihat pada album foto anda karena disana masih terlihat ID Angka account anda terdaftar.
contoh https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1974286681914.2100447.1385477918&type=3
, 1385477918 adalag Id facebook saya

2. Membuat Application ID Facebook (disingkat: App ID) silahkan masuk ke alamat berikut : https://developers.facebook.com/apps/


Penting : Untuk Alamat URL anda harus lengkap seperti http://www.hilmiatiq.com/ (gunakan tanda / untuk penutup URL)

3. Memasukkan Scripts/Javascript di Layout/template blogger anda (sewaktu edit html blog centang pilihan expand template widget). Yaitu :

A. masukkan script berikut : xmlns:fb='http://www.facebook.com/2008/fbml sebelum <head>, atau cari <html , gunakan Control + F

Perhatikan script dibawah
sebelum dimasukkan :

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8" ?>
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd">
<html expr:dir='data:blog.languageDirection' xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml' xmlns:b='http://www.google.com/2005/gml/b' xmlns:data='http://www.google.com/2005/gml/data' xmlns:expr='http://www.google.com/2005/gml/expr'>
<head>
<b:include data='blog' name='all-head-content'/>

Sesudahnya :

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8" ?>
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd">
<html expr:dir='data:blog.languageDirection' xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml' xmlns:b='http://www.google.com/2005/gml/b' xmlns:data='http://www.google.com/2005/gml/data' xmlns:expr='http://www.google.com/2005/gml/expr' xmlns:fb='http://www.facebook.com/2008/fbml'>
<head>
<b:include data='blog' name='all-head-content'/>

B. masukkan script berikut diatas <b:skin>:

<meta content='App ID' property='fb:app_id'/>
<meta content='NOMOR ID PROFIL FB ANDA' property='fb:admins'/>
<meta content='article' property='og:type'/>
<b:skin><![CDATA[/*

ket : ganti App ID dan Isi NOMOR ID PROFIL FB ANDA (baca diatas cara menemukan ID facebook), pada script diatas

Sesudahnya :

<meta content='150333540942' property='fb:app_id'/>
<meta content='1385477918' property='fb:admins'/>
<meta content='article' property='og:type'/>
<b:skin><![CDATA[/*

C. Masukkan script dibawah ini setelah <body> (ditemplate layout blogger)

<div id="fb-root"></div>
<script>
window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : 'APP ID ANDA',
status : true, // check login status
cookie : true, // enable cookies to allow the server to access the session
xfbml : true // parse XFBML
});
};

(function() {
var e = document.createElement('script');
e.src = document.location.protocol + '//connect.facebook.net/en_US/all.js';
e.async = true;
document.getElementById('fb-root').appendChild(e);
}());
<fb:comments/>
</script>

hasilnya :

</head>

<body>
<div id='fb-root'/>
<script>
window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : '150333540942',
status : true, // check login status
cookie : true, // enable cookies to allow the server to access the session
xfbml : true // parse XFBML
});
};

(function() {
var e = document.createElement(&#39;script&#39;);
e.src = document.location.protocol + &#39;//connect.facebook.net/en_US/all.js&#39;;
e.async = true;
document.getElementById(&#39;fb-root&#39;).appendChild(e);
}());
<fb:comments/>
</script>

Ket : ganti App Id scripts diatas dengan App Id anda

D. Masukkan Script Komentar,
ada 2 cara, cara pertama bisa anda masukkan Script Comment langsung di setiap postingan Artikel Blog Anda, yang diperoleh dari Facebook plugins di link Comment, misal :

<div class="fb-comments" data-href="http://www.hilmiatiq.com/2012/05/berbohong-itu-dosa-tetapi.html" data-num-posts="5" data-width="470"></div>

akan tetapi cara ini sangat report sekali karena harus masukkan satu persatu di link postingan blog anda. Cara termudah yaitu memasukkan script berikut ini ke dalam layout template blogger, jadi secara default akan muncul di setiap halaman postingan blog.

Cari kode ini: <div class='post-footer-line post-footer-line-3'> ,
lalu lettakkan script berikut dibawahnya :

<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<div class='fb-comments' data-num-posts='10' data-width='450' expr:data-href='data:post.url'/>
</b:if>

Hasilnya :

<div class='post-footer-line post-footer-line-1'/>
<div class='post-footer-line post-footer-line-2'/>
<div class='post-footer-line post-footer-line-3'/>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<div class='fb-comments' data-num-posts='10' data-width='450' expr:data-href='data:post.url'/>
</b:if>

Catatan: selalu dicentang untuk expand template widget untuk mencari (control+F) script yang dimaksud.

E. Memasukkan Script Like Button.
dengan script ini maka akan muncul tombol Like dan Send ke wall facebook, juga terlihat berapa jumlah yang suka atau share artikel blog. Untuk Cara ini kita masukkan secara manual di setiap postingan blog, tinggal mengganti alamat URL postingan Blog. Scripts bisa diperoleh di https://developers.facebook.com/docs/plugins/

Contoh : <div class="fb-like" href="http://www.hilmiatiq.blogspot.com/2012/05/berbohong-itu-dosa-tetapi.html" send="true" width="450" faces="true"></div>

Letakkan pada akhir postingan Blog anda. (edit di menu HTML postingan blog nya)

Untuk Script Plugins lainnya bisa anda coba satu persatu. Dan bila prosedur yang telah dijalankan dengan benar dan tepat maka hasilnya bisa anda lihat pada halaman postingan saya ini.


SELAMAT MENCOBA

Berbohong itu dosa, tetapi menyembunyikan informasi dari orang yang tidak berhak, itu boleh….

Baik disadari atau tidak, setiap manusia pasti pernah berbohong &. tidak ada seorang manusia di dunia ini yang tidak pernah berbohong. Seorang yang terlihat baik, ramah, baik dan sopan belum tentu seorang yang jujur dan tidak pernah bohong.

Semua orang pasti pernah berbohong. Baik berbohong pada diri sendiri maupun orang lain.
Ada seseorang yang sangat sering berbohong kepada orang lain sehingga orang mengecapnya sebagai pembohong atau pembual.

Ada pula yang jarang sekali berbohong sehingga orang menilainya seseorang yang jujur padahal dia juga pernah melakukan suatu kebohongan.

Bahkan ada juga orang yang memiliki wibawa/kharisma yang cukup besar, sehingga saat berbohong jarang sekali orang lain bisa mengetahuinya atau bahkan percaya begitu saja yg dikatakanya kendati itu sebuah kebohongan.

Beberapa Tipe kebohongan :

1. Bohong berupa pengingkaran.

Bohong ini artinya secara mutlak mengabaikan atau menghindari kebenaran yang ada, atau penghindaran 180% terhadap yang ada.

2. Bohong berupa melebih-lebihkan

Bohong yang dilakukan dimana pembohong melebih-lebihkan fakta yang sebenarnya atau memberi kesan lebih benar.

3. Bohong berupa pemalsuan & penyembunyian

Maksud bohong pemalsuan atau penyembunyian adalah penghindaran atau penghilangan detail yang relevan dan disampaikan seolah-olah sebagai suatu kebenaran, padahal telah didesain untuk menyesatkan.

4. Bohong yang disukai banyak orang (kebohongan publik)

Percaya atau tidak, nyadar atau gk nyadar, ternyata sebagian besar dari kita menyukai kebohongan loch, pingin bukti? Oke…siapa yang suka nonton sinetron? Siapa yang suka nonton sinema/film? Nah lo….udah tau kalo sinetron & film suatu kebohongan, kenapa suka hayo?

5. White lies / bohong putih

Bohong yang dilakukan dengan memberikan pembelaan, sehingga bisa diterima menjadi suatu hal yg dianggap benar dan diterima oleh korban. Ada juga yang mendefinisikan berbohong untuk tujuan kebaikan…

Untuk point yang terakhir White lies / bohong putih, setuju gk sih kalo berbohong itu untuk tujuan kebaikan?

White lies itu sebenarnya adalah alibi orang-orang tidak berani berani menghadapi kenyataan atau tanggung jawab atas perbuatan / kata2nya..

Menurut aku sih, Berbohong itu dosa, tetapi menyembunyikan informasi dari orang yang tidak berhak, itu boleh….

Banyak yang mengatakan, kunci hubungan yang sehat adalah saling jujur, dan adanya keterbukaan.

Rasanya tdk ada, berbohong untuk tujuan kebaikan, (seperti yg orang2 katakan), yang ada adalah satu kebohongan pasti akan ditutupi oleh kebohongan lain.

Bagaimana bila suatu kebenaran dianggap menjadi suatu kebohongan? dmn hal ini pernah diangkat dalam sebuah film lama (sampai sekarang msh belum tau judul, aktor & sutradaranya, dulu pernah diputer di slh satu stasiun tv swasta), yg menceritakan ketika orang yang tidak salah dituduh membunuh & akhirnya dihukum dengan hukuman suntik mati….sungguh ironis bukan…

Setiap orang belajar dewasa dengan menghadapi kenyataan bukan kebohongan…mungkin lebih baik jujur di depan dengan ambil resiko dan buah perbuatan kita daripada org tersebut mengetahui dari pihak2 lainnya dan mendapati resiko yang lebih besar.

Pantaskah kebohongan itu dimaafkan??? perobek hati, pengoyak jiwa, penyayat raga…..

Bagaimana menurut anda??

By : Bang Nugros…::: Ditulis di : Surabaya @ jl.bibis tama 5b after Champion league MU vs Marseille




close