Home » » Ketika Ego mengalahkan Rasa Keadilan

Ketika Ego mengalahkan Rasa Keadilan


Sering kali ketika kita telah membenci seseorang, kita tidak mampu adil dalam menilai. Terlalu banyak distorsi yang terjadi pada saat kita menilai orang yang kita benci.

ketika kita bertemu dengan orang-orang yang membenci orang lain. Di mata mereka, setelah datangnya kebencian maka hal-hal yang terbaik yang tercetus dari mereka-mereka yang dibenci pun tidak dianggap, malah dikategorikan sebagai salah satu kemunafikan. Begitu pula sebaliknya. Ketika mengagumi seseorang, maka kdng memandang segala hal dengan sebelah mata. tidak mampu menilai letak kesalahan seseorang. Hal yang seharusnya salah dibenarkan dan yang memang benar lantas diagungkan.

kita sering kali bingung dalam menilai secara adil bila itu berkaitan dengan diri kita sendiri. Ego manusia bekerja bagaimana dia tetap survive terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Karenanya tidak jarang kita melihat orang yang masih  saja membenarkan segala kesalahan-kesalahan yang terjadi oleh pribadinya.  Seringnya, kesalahan-kesalahan itu adalah bagian paling fatal yang seharusnya tidak diperbuat.



Adil adalah ukuran yang kita berikan terhadap sesuatu. Bila batasan adil atau kebenaran adalah relatif,  maka diperlukan suatu tolok ukur agar yang relatif menjadi absolut, atau minimal mengurangi sifat bias yang berlaku atas nama “relatif”. Ini tergantung dari sisi mana kita melihat sebuah keadilan.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, acuan apa yang kita gunakan dalam menilai suatu keadilan?

Janganlah kebencianmu pada suatu kaum membuatmu berlaku tidak adil” — Sahabat, cobalah menilai sesuatu itu dengan keadilan, kita emosi ikut campur dalam urusan menilaimu maka tangguhkan dulu penilaianmu hingga logika kembali di depan. Jika engkau belum mampu, sudah saatnya kita sama-sama belajar, mencoba menilai sesuatu secara adil.


Hidup ini pahit namun, Insya Allah manis buahnya.
ketika kedukaan menghampiri, Insya Allah mampu bersabar.
ketika bahagia datang, Insya Allah selalu bersyukur.
ketika keinginan belum tercapai, Insya Allah ikhlas ridho menerima takdir-Nya.

Semangat ... ^_^ .....

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.


close